Refrigerant pada air conditioner
merupakan media yang sudah cukup lama digunakan, berfungsi untuk
memindahkan panas dari satu tempat ke tempat lain. Jenis-jenis
refrigerant termasuk Ammonia, Sulfur Dioksida, Hidrokarbon seperti
methane, methyl klorida, methylene klorida, HFC seperti R11 (umum
digunakan pada refrigerator dan air conditioner) dan R22. Karena
kesadaran bahwa HFC turut berperan dalam kerusakan lapisan ozon, maka
penggunaan R11 dan R22 selanjutnya dialihkan ke R-401A, R-134A, R-407C.
Ammonia
adalah refrigerant yang paling umum diketahui. Ammonia dapat
menghasilkan pendinginan dengan mekanisme yang cukup simpel. Penguapan
Ammonia bersifat mudah terbakar, meledak dan beracun. Ammonia lebih
ringan daripada udara.
Sulfur
Dioksida (SO2) sudah tidak digunakan dan susah ditemukan penggunaannya
kecuali di peralatan pendingin yang sudah tua. SO2 tidak mudah
terbakar atau meledak namun bersifat korosif.
Hydrocarbons
seperti methane CH4, isobutane C4H10, dan propane C3H8 sering
digunakan sebagai bahan bakar dan biasa dijual dalam kemasan kaleng.
Methyl klorida CH3Cl juga biasa digunakan sebagaimana CH2Cl2.
Freon
dan Genetron: para ahli kimia juga telah mencoba menggunakan carbon
tetraklorida CCl4 sebagai refrigerant dengan menambahkan dua atom
chlorine untuk memproduksi CCl2F2 yang kemudian dikenal dengan keluarga
“R”, yaitu R11 dan R22. Inilah yang sering dimaksud dengan Freon AC.
Refrigerant
HFC atau “CFC” tidak bersifat mudah terbakar, tidak beracun pada
manusia dan secara luas digunakan sampai kemudian diketahui efek
buruknya di atmosfer.
Air
sebagai refrigerant masih digunakan terus sampai sekarang sebagai
media pemindah panas pada sistem air conditioner yang menggunakan
cooling tower yang mana bekerja efektif dimana kelembaban lingkungan
cukup rendah untuk menghasilkan tingkat penguapan yang bagus. Sistem
ini banyak digunakan di Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar