Menilai kehebatan seorang guru bisa dilakukan melalui faktor internal
dan eksternal. Secara internal, pendidikan guru yang mumpuni bisa
menjadi acuan kapabilitas. Namun, output dari para siswa
tentunya tidak bisa diabaikan. Prestasi dan moral luhur para siswa juga
bisa menjadi ukuran keberhasilan seorang guru.
Lantas apa saja
faktor yang menjadi ukuran kehebatan atau keberhasilan seorang guru? Dr
Marvin Thompson, Kepala SMA John McDonogh di New Orleans, Amerika
Serikat, memberikan bocorannya. Thompson merupakan menjadi bintang
serial dokumenter di saluran TV OWN bertajuk "Blackboard Wars". Berikut empat tanda guru yang hebat seperti dikutip dari Huffington Post, Selasa (19/2/2013).
1. Di kelas, para siswa berbicara lebih banyak ketimbang gurunya.
"Pada
masa kini, proses belajar di kelas harus berbasis pertanyaan, bukan
pengarahan dari guru. Guru yang baik akan memberikan ‘panggung’ kepada
siswanya untuk menyelidiki, menanyakan, dan menciptakan lingkungan
belajar yang menarik. Sebuah tanda yang positif jika di kelas ada
diskusi yang penuh makna dan mencakup semua siswa," jelas Thompson.
Halaman
Tampilkan postingan dengan label Artikel pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel pendidikan. Tampilkan semua postingan
7 Jul 2014
11 Resep menjadi Guru HEBAT
Mengajar
bukanlah profesi yang mudah. Untuk menjadi guru hebat melibatkan banyak
faktor, yang apabila digabungkan dengan benar, akan menghasilkan kelas
yang sangat efektif dan siswa yang produktif.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “hebat” dapat diartikan: terlampau
amat sangat ( dahsyat, ramai, kuat, seru, bagus, dsb ). Dalam tulisan
ini yang dimaksud kata “hebat” dapat diartikan: ampuh, sangat tinggi
mutunya, terampil, memberi pengaruh besar. Dengan kata ini, yang
dimaksud guru hebat adalah guru yang memiliki kapAsitas melaksanakan
semua ciri-ciri pribadi seperti yang didifinisikan itu sehingga mampu memberi dampak sepanjang hidup pada kehidupan para siswanya.
10 KRITERIA MENJADI GURU HEBAT SEPANJANG MASA
Beberapa waktu lalu saya pernah
berselisih paham dengan salah seorang sahabat saya. Ia menanyakan strategi
pembelajaran apa yang dianggap paling tepat untuk materi yang lebih
mementingkan unsur berbicara. Ia sebenarnya tidak sepenuhnya bertanya, melainkan
hanya sekadar memastikan sekaligus menguji kemapuan saya. Saya menjawab dengan
pernyataan tertentu yang membuatya tidak sepaham. Tetapi bukan itu letak
permasalahnnya. Tetapi adalah paradigma kami yang berbeda secara praktik
mengenai guru yang benar.
SEBELAS RESEP MENJADI GURU HEBAT
Mengajar
bukanlah profesi yang mudah. Untuk menjadi guru hebat melibatkan banyak
faktor, yang apabila digabungkan dengan benar, akan menghasilkan kelas
yang sangat efektif dan siswa yang produktif.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “hebat” dapat diartikan: terlampau
amat sangat ( dahsyat, ramai, kuat, seru, bagus, dsb ). Dalam tulisan
ini yang dimaksud kata “hebat” dapat diartikan: ampuh, sangat tinggi
mutunya, terampil, memberi pengaruh besar. Dengan kata ini, yang
dimaksud guru hebat adalah guru yang memiliki kapAsitas melaksanakan
semua ciri-ciri pribadi seperti yang didifinisikan itu sehingga mampu memberi dampak sepanjang hidup pada kehidupan para siswanya.
Siswa
masuk kelas dengan beragam latar belakang, kemampuan dasar, bakat,
tantangan, dan pengalaman. Guru masuk kelas tidak boleh hanya memandang
siswanya bagai “sepotong kue” yang mudah dibuatnya dengan resep
racikannya sendiri. Upaya guru masuk kelas memerlukan pemikiran mendalam
yang terus menerus dikaji sehingga dapat menemukan cara yang tepat
untuk menghasilkan cita rasa yang sesuai dengan keinginan tiap-tiap
siswa.
Untuk menjadi “Guru Hebat”, menurut Anita Moultrie Turner dalam Recipe for Great Teaching: 11 Essential Ingradients ( 2007 )
ada sebelas bahan utama yang dapat disajikan ke dalam proses
pembelajaran di kelas yang bernilai tinggi terhadap harga tinggi
pengajaran dan profesi pengajaran. Sebelas bahan utama yang dimaksud
adalah:
(1) Rasa cinta dan kepedulian, bahan utama untuk menjadi guru hebat adalah cinta pada diri sendiri, cinta pada profesi
dan cinta terhadap siswa. Sebagai guru hebat harus berkata: :Jika saya
memberi merka kebaikan, maka saya dapat menerima kebaikan dari mereka.”
Jika siswa mengagumi guru, penghormatan segera muncul.
Lima Cara Meningkatkan Kualitas Mengajar
Dalam
mencapai tujuan pembelajaran guru dituntut untuk senantiasa meningkatkan
kualitas dirinya dalam mengajar. Bagaimana cara meningkatkan kualitas dalam
mengajar, Inilah lima poin cara yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan
kemampuan mengajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
1. Sharing dengan guru lainnya.
1. Sharing dengan guru lainnya.
Sharing
dengan guru lain adalah metode yang paling efektif dalam meningkatkan kemampuan
mengajar di kelas. Sharing dengan guru lain terutama dengan guru yang lebih
senior kita dapat bertukar pendapat dan bertukar informasi bagaimana metode
mengajar yang baik dan bagaimana caranya mengajarkan materi-materi yang cukup
sulit.
Banyak
sekali forum atau wadah untuk sharing dengan sesama guru, salah satu contohnya adalah
MGMP, melalui wadah ini guru bisa sharing materi, metode mengajar bahkan bertukar pengalaman. Sehingga
dengan mengikuti forum seperti inilah dapat menularkan virus mengajar kreatif.
Menjadi Seorang Guru yang Kreatif
Kreatif adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang (atau kelompok orang) yang memungkinkan mereka menemukan pendekatan-pendekatan atau terobosan baru dalam menghadapi situasi atau masalah tertentu yang biasanya tercermin dalam pemecahan masalah dengan cara yang baru atau unik yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya (Agus S. Madjadikara, 2005).
Jadi guru kreatif adalah guru yang mampu menghadirkan sesuatu yang unik dan beda untuk kemajuan diri dan peserta didik-Nya.
12 Langkah dalam Mendisiplinkan Siswa Ketika di Kelas
Mungkin selama ini banyak guru bertanya bagaimana cara agar
semua siswa belajar dengan potensi penuh mereka, mengikuti semua aturan dan
melahap setiap nasihat yang guru berikan. Kunci dari semua itu adalah
kedisiplinan. Dengan disiplin yang tepat, Anda dapat membuat murid belajar.
Berikut ini langkah-langkah dalam mendisiplinkan siswa ketika mengajar
dikelas yang telah tim Mimbar Guru rangkum dari berbagai sumber.
1. Aturlah kelas dengan semenarik mungkin dan senyaman mungkin. Sebuah
ruangan dengan meja berbaris atau berkelompok dan inventaris kelas yang
ditumpuk rapi di rak-rak memberikan kesan pertama yang positif.
7 Alasan Memilih Guru Sebagai Profesi
Guru merupakan sebuah profesi yang sangat mulia karena
guru profesi lain ada. Tanpa guru mustahil ada dokter, insinyur, pilot, polisi,
tentara, perawat, bidan, pegawai, anggota dewan, bahkan presiden. Peran guru
sangat vital bagi kemajuan sebuah bangsa. Tapi terkadang kita tidak bangga memiliki
profesi sebagai guru bahkan minder dan kalau anda punya pandangan seperti itu
rubahlah dari sekarang. Seharusnya kita bangga menjadi seorang guru selain guru
merupakan profesi yang mulia dan memiliki peran yang sangat vital bagi kemajuan
bangsa ada beberapa alasan kenapa memilih guru sebagai profesi. Berikut 7
alasan mengapa memilih guru sebagai profesi.
- Sebagai ladang amal dan dakwah. Dengan mengamalkannya juga kita tidak akan lupa ilmu yang telah kita dapat selama sekolah dan kuliah bahkan dengan menjadi guru akan menambah ilmu serta wawasan kita.
Tips Menjadi Guru Hebat (The Great Teacher) dan Mulia
Diadaptasi & Dielaborasi dari Prof. Mary Gallaghar (University of Canbera Australia)
Jangan tanggung-tanggung jika Anda menjadi guru. Jadilah guru yang hebat dan teladan. Guru hebat ditandai dengan 5 indikator:
(1) kualitas diri,
(2) integritas moral,
(3) kedalaman ilmu,
(4) keterampilan (terutama mendayagunakan metode dan media), dan
(5) komitmen (adanya panggilan jiwa dan penuh tanggung jawab).
Jangan tanggung-tanggung jika Anda menjadi guru. Jadilah guru yang hebat dan teladan. Guru hebat ditandai dengan 5 indikator:
(1) kualitas diri,
(2) integritas moral,
(3) kedalaman ilmu,
(4) keterampilan (terutama mendayagunakan metode dan media), dan
(5) komitmen (adanya panggilan jiwa dan penuh tanggung jawab).
24 Okt 2013
Kunci Sukses Mengajar
Didalam menyikapi perubahan kurikulum 2013 yang bapak dan ibu kepala sekolah dan guru-guru sudah ketahui semua. Maka dibutuhkan kemampuan “teaching skill “ bagi guru terutama didalam kegiatan belajar mengajar, sebab knowledge saja tidak cukup untuk mempintarkan anak didik.
Pada hari ini saya mencoba memaparkan tentang 5 Kunci Sukses untuk Proses Belajar Mengajar di Sekolah.
Kunci Pertama : Professionals in Profession ( Profesional dalam Profesi ) sebagai Kepala Sekolah dan Guru. Jika kita mencintai profesi kita tentunya dengan rasa cinta pula kita mengajar dan mendidik peserta didik dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa, sepenuh raga dan terus mengupayakan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa calon “ agent of change “ yang akan menjadi pemimpin masa depan di negeri ini. Sebagai Kepala Sekolah selayaknya memiliki leadership kuat, kemamuan manajerial kuat dan menegakkan disiplin kuat, sehingga pengelolaan sekolah dapat dijalankan dengan baik dalam pencapaian harapan bersama.
Pada hari ini saya mencoba memaparkan tentang 5 Kunci Sukses untuk Proses Belajar Mengajar di Sekolah.
Kunci Pertama : Professionals in Profession ( Profesional dalam Profesi ) sebagai Kepala Sekolah dan Guru. Jika kita mencintai profesi kita tentunya dengan rasa cinta pula kita mengajar dan mendidik peserta didik dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa, sepenuh raga dan terus mengupayakan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa calon “ agent of change “ yang akan menjadi pemimpin masa depan di negeri ini. Sebagai Kepala Sekolah selayaknya memiliki leadership kuat, kemamuan manajerial kuat dan menegakkan disiplin kuat, sehingga pengelolaan sekolah dapat dijalankan dengan baik dalam pencapaian harapan bersama.
17 Sep 2013
8 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR YANG WAJIB DIKUASAI GURU
Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang bersifat
generik/mendasar/umum dan kompleks yang harus dikuasai oleh setiap
guru, terlepas dari tingkat kelas dan bidang studi yang diajarkannya.
Keterampilan dasar tersebut wajib dikuasai oleh guru.
Keterampilan dasar tersebut meliputi :
1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
- Membuka pembelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana mental dan membangkitkan perhatian siswa agar terpusat kepada apa yang akan dipelajari.
- Menutup pelajaran diartikan kegiatan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pembelajaran yang maksudnya: memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh pebelajar /peserta didik/ siswa/ murid. Merefleksikan tingkat keberhasilan siswa dan keberhasilan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran
22 Jun 2013
BERAPAKAH JUMLAH SISWA TIAP KELAS YANG IDEAL
Beberapa hari yang lalu, ada teman yang bertanya,
sebenarnya berapa jumlah siswa di sekolah yang ideal baik dari SD sampai dengan
SMA/SMK. Dulu pada saat saya masih sekolah jumlah siswa semasa SD, jumlah siswa
tidak sampai 30 siswa (kira-kira 25 siswa) tiap kelasnya. Kemudian di SMP
sekitar 36 siswa. Selanjutnya di tingkat SLTA, kebetulan waktu itu di STM (SMK
sekarang) jumlh\ah siswa waktu itu hanya 32 siswa. Tetapi sekarang-
sekarang ini
………………….entahlah……
Bagaimana jumlah siswa kalau di SMK……
Plin-Plan atau Fleksibel...?
Dalam menata kehidupan ini, suatu hal yang pasti akan kita hadapi adalah berbagai persoalan akan menjadi batu kerikil dan tebing terjal yang menghadang. Bahkan, di perjalanan kita juga akan menemukan persimpangan jalan yang mengharuskan kita untuk memilih salah satu dari jalan itu.
Keputusan diantara dua atau lebih yang akan menentukan masa depan kita. Apakah jalan berliku nan curam yang akan kita temui...? atau bahkan jalan buntu? atau bahkan jurang yang menjulang tinggi...? Semuanya tergantung pada pilihan dan pertimbangan untuk memilih diantara banyak pilihan.
Terkadang, di saat seorang manusia telah menentukan sebuah pilihan, akan timbul sebuah keraguan dalam dirinya yang akan mengganggu pikiran sehingga manusia tergoda untuk menarik keputusan dan kembali ke persimpangan jalan untuk memikirkan kembali jalan mana yang akan dia tempuh, atau memilih jalan yang lain yang tidak ia pilih sebelumnya. Pernahkah anda mengalami hal semacam ini...? Apabila ya, termasuk dalam kategori apakah anda? plin-plankah, atau fleksibelkah...?
Menurut salah satu artikel yang ditulis oleh Ubaydillah, AN dalam sebuah situs www.e-psikologi.com disebutkan antara lain :
Secara teori, plin-plan itu sering diartikan sebagai indecisiveness. Ini adalah ketidakmampuan kita dalam menentukan keputusan atau bersikap dengan alasan-alasan yang sangat tidak kuat. Orang plin-plan itu adalah orang yang gampang melakukan bongkar-pasang rencana, keputusan atau penyikapan. Plin-plan ini dipahami sebagai lawan dari kepercayaan-diri (self-confidence) atau pede. Dalam teori kompetensi, ada sejumlah istilah yang pengertianya kira-kira sama dengan kepercayaan-diri ini.
5 Mei 2013
PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU PNS
Berdasarkan Pasal 10 Peraturan Bersama, Kementerian Pendidikan Nasional mendapatkan mandat untuk menetapkan kebijakan teknis dalam penataan dan pemerataan guru PNS TK/TKLB, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK secara nasional sebagai berikut.
1. Pelaksanaan penataan dan pemerataan guru PNS mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2010 tentang Norma, Standar, Prosedur, Dan Kriteria di Bidang Pendidikan.
2. Perencanaan kebutuhan guru pada TK/TKLB, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK dilakukan oleh pejabat pembina kepegawaian provinsi/kabupaten/kota. Perencanaan kebutuhan guru dilakukan pada tingkat satuan pendidikan tingkat kabupaten/kota, dan tingkatprovinsi sesuai dengan kewenangannya.
3. Penataan dan pemerataan guru PNS dilakukan apabila pemerintah daerah telah melakukan perencanaan kebutuhan dan analisis optimalisasi guru pada tingkat satuan pendidikan dan tingkat provinsi/kabupaten/kota.
4. Guru PNS pada satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah daerah dapat dipindahtugaskan antarsatuan pendidikan, antarjenjang, antarjenis pendidikan, antarkabupaten/kota, dan antarprovinsi.
5. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengkoordinasikan dan memfasilitasi pemindahan guru PNS TK/TKLB, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK untuk penataan dan pemerataan guru antarprovinsi.
6. Koordinasi dan fasilitasi yang dimaksud pada angka 5 di atas, dilakukan dalam bentuk kegiatan berikut.
a. Sosialisasi program penataan dan pemerataan guru PNS pada tingkat provinsi;
b. Verifikasi data guru dan analisis kebutuhan guru TK/TKLB, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK di setiap provinsi;
c. Penyediaan Peta Guru yang menginformasikan tentang kelebihan dan/atau kekurangan guru PNS di setiap provinsi dengan tembusan disampaikan kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN);
d. Pemindahan guru PNS antarprovinsi;
e. Penyediaan dana pemindahan guru PNS oleh masing-masing provinsi.
7. Koordinasi dengan Kementerian Agama dalam memfasilitasi pemindahan guru PNS dari satuan pendidikan binaan Kementerian Pendidikan Nasional ke satuan pendidikan binaan Kementerian Agama.
8. Penataan dan pemerataan guru PNS dimulai paling lambat tanggal 2 Januari 2012 dan harus selesai pada 31 Desember 2013.
4 Okt 2012
Ciri-Ciri Pembelajaran Aktif di Kelas
Pembelajaran aktif atau active learning
adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan
secara aktif dalam proses pembelajaran. Saat ini pembelajaran aktif
telah diyakini oleh sebagian besar para teoritisi, praktisi dan pemegang
kebijakan di hampir seluruh belahan muka bumi ini sebagai sebuah konsep
pembelajaran yang memberikan harapan bagi tercapainya mutu
pembelajaran. Berpegang pada gagasan yang disampaikan oleh Pusat
Kurikulum Balitbang Kemendiknas (2010), berikut ini disajikan sejumlah
ciri-ciri atau indikator terjadinya pembelajaran aktif pada setting kelas:
- Kegiatan belajar suatu kompetensi dikaitkan dengan kompetensi lain pada suatu mata pelajaran atau mata pelajaran lain.
3 Okt 2012
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER
Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila; keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila; bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa; ancaman disintegrasi bangsa; dan melemahnya kemandirian bangsa (Sumber: Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025).
28 Sep 2012
KEHADIRAN GURU IDOLA YANG PROFESIONAL SANGAT DIHARAPKAN OLEH SISWA
Pendidikan Nasional sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup
mendasar, terutama berkaitan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional, manajemen, dan kurikulum yang diikuti oleh perubahan-perubahan
teknis lainya. Perubahan-perubahan tersebut diharapakan dapat
memecahkan berbagai permasalahan pendidikan, baik masalah-masalah
konvensional maupun masalah-masalah yang muncul bersamaan dengan
hadirnya ide-ide baru (masalah inovatif). Disamping itu, melalui
perubahan tersebut diharapkan terciptanya iklim yang kondusif bagi
peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia,
untuk mempersiapkan bangsa Indonesia di era kesejagatan dalam
kesemrawutan global.
26 Sep 2012
12 Cara Menjadi Guru yang Baik
Menjadi guru yang baik saat mengajar bukan soal sifat si guru
tersebut tapi soal kemampuan mengatur irama pembelajaran. Guru yang
sifatnya baik pun akan cepat marah jika muridnya sering berlaku tidak
tertib. Salah satu hal yang membuat siswa tertib adalah kesibukan yang
bermakna. Membuat siswa bisa sibuk namun tetap bermakna memang tantangan
semua guru. Ada guru yang senang memberi soal sulit pada siswanya
dengan harapan siswanya sibuk dan waktu mengajar dia tidak dipusingkan
oleh masalah perilaku.
Padahal sebaliknya hal tadi hanya terjadi pada siswa yang perilakunya
memang sudah baik, sementara anak-anak yang lain akan cepat bosan dan
justru membuat ulah karena merasa gurunya memberi pekerjaan sulit tanpa
jalan keluar. Karena pekerjaannya sulit membuat anak -anak yang memang
sudah bermasalah pada perilaku akan timbul lagi keinginannya untuk
membuat keributan dan ujung-ujungnya guru akan merasa gagal dalam
mengajar siswanya di hari itu.
Ada beberapa cara untuk membuat jam pelajaran anda berlalu tanpa
terasa baik kita sebagai guru maupun siswa sebagai penikmat cara
mengajar dan perencanaan mengajar kita.
- rencanakan dalam seminggu perencanaan mengajar anda
- selalu update rencana pengajaran anda setelah dan sebelum mengajar
24 Sep 2012
Sosok Guru Yang Dirindukan Kehadirannya Oleh Siswa,Focus On Student Need
“Jika perbuatan yang baik itu menggembirakan kamu dan
perbuatan buruk itu menyusahkanmu ,maka itulah tanda bahwa kamu seorang
mukmin’. (HR Acmad.ibnu Chibban Tabroni )
Case study
"Saya paling tidak suka
sama ibu X itu setiap ketemu selalu saja ada kotbah yang disampaikan. Saya
nggak ngerti kenapa beliau begitu,
hampir setiap siswa diperlakukan begitu.Padahal beliau itu lulusan dari PT ternama semestinya kan kelakuannya tidak
begitu. Yang membuat kami marah kalau beliau mengungkit ungkit maslah pribadi
keluarga kami ,sebagai siswa SMA tentu saja kami merasa tersinggung.mau melawan
nanti tambah runyam ,tidak dilawan beliau menjadi jadi. Bahkan beberapa teman putri
ada yang menangis kalau diungkit aib keluarganya,kok tidak berperasaan sih..1"
Being Inspiration Teacher ‘s, Kunci Membangun Kepercayaan Siswa
Case
Study :
“Saya tidak senang guru yang sok menjadi
pejabat ,main perintah dan siswa dipaksa tertib sementara guru bersangkutan
sering telat,suka mencela siswa dan suka membangga banggakan diri
sendiri. Namun sayangnya kami suka tidak suka harus mau menerima kehadiran beliau dikelas.Banyak
diantara kami memilih bolos atau mangkir dari sekolah lantaran tidak suka pada guru bersangkutan.
Kami terpaksa mengikuti pelajaran yang tidak menarik. Ya semoga saja setahun
cepat berlalu agar kami bisa terhindar dari :BENCANA “ ini…!
Undang
–Undang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menegaskan
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sisdiknas bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,sehat,berilmu
cakap kreatif mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Langganan:
Postingan (Atom)