Saya lebih senang dan tenang belajar bersama dengan pak Nuk ,lantaran beliau bisa mengerti kami sebagai siswa. Beliau tidak mengambil jarak terlalu jauh serta "Jaim" kepada siswa nya. Dalam pembelajaran beliau cakap kompeten dan komunikatif,beliau dapat mengambil hati siswa ,sabar memberikan penjelasan kepada beberapa siswa yang belum mengerti dan tidak murah marah saat berbeda pendapat tentang materi yang dibahas.Bagi kami sekalipun beliau adalah “sahabat- kami “ namun kami sangat bangga dan menghormatinya.”
Abstract
INPRES NOMOR 1 Tahun 2010
Bidang Pendidikan : Penguatan metodologi dan Kurikulum
·
Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran
aktif berdasarkan nilai nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan
karakter bangsa.
·
Terselanggaranya uji coba kurikulum dan
metode pembelajaran aktif berdasarkan
nilai nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa
Implementation
Strategic
Dalam dunia
Pendidikan ,budi pekerti adalah hal yang paling penting.Kompetensi
akademik siswa harus seiring dengan prestasi akhlaknya.Apa jadinya jika anak
pintar tapi akhlaknya tidak bagus. Namun
yang lebih penting adalah keteladan guru dalam akhlak perilaku nya karena
keteladan akan sangat berpengaruh terhadap perilaku siswa . Bukankah guru
kencing berdiri siswa kencing berlari ,pepatah yang sering kita temui pada
dunia pendidikan.
Tidak mudah memang mengajarkan budi pekerti kepada siswa
diera kebebasan informasi,apalagi sekedar mengajarkan teori budi pekerti tanpa
contoh perilaku nyata dari guru.Pada akhirnya ,para pendidik harus memberikan
keteladanan budi pekerti melalui ucapan ,perilaku dan tindakan yang dapat memberikan pengalaman yang
menyenangkan bagi siswa.Perilaku budi pekerti yang diteladankan para guru
merupakan system nilai yang mengakui
keunikan perilaku siswa,dan sekaligus membimbing siswa sesuai budi pekeri yang
ingin dibiasakan disekolah bersangkutan
Dalam Pengertian dan
Pendidkan Karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik
mengenal ,peduli dan menginternalisasi nilai nilai sehingga peserta didik
berperilaku sebagai insan kamil. Artinya guru dituntut untuk dapat menegakkan dan mengedepankan
integritas,kehormatan dan martabat profesi pendidik dengan cara jujur dalam
memberikan pelayanan prima pendidikan kepada kepentingan terbaik siswa.
Kompetensi kepribadian guru merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap,stabil,dewasa,arif dan berwibawa ,menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhlak mulia.. Dalam kegiatan pembelajaran misalnya,seorang guru punya
tanggung jawab untuk berbicara sopan dan menghargai pendapat
siswa,mengungkapkan ketidak setujuan tanpa melecehkan dan memperkenalkan
kelemah lebutan dalam berkomunikasi . Dalam berperilaku ,seorang guru yang memiliki
kompetensi kepribadian harus menghindari
tindakan yang tidak jujur ,mengancam siswa ,tidak tepat janji dan menekan
perasaan siswa.
Kemudian dalam perilaku diluar kelas,guru tidak boleh
memaksakan kehendak kepada siswa untuk menuruti perintahnya tanpa ada
keterkaitan dengan tugas belajarnya atau melarang siswa menjalani kegiatan pengembangan diri dalam mengejar prestasi
lainnya.Dalam soal pelayanan pendidikan guru tidak boleh terpaku dan berfokus
pada dirinya sendiri,teacher centered ,harus sepenuhnya memperhatikan kebutuhan
,keinginan dan kecemasan siswa dalam belajarnya.
Sebenarnya cara mudah dalam mengajarkan budi pekerti adalah
mengajak guru mendengar suara hati nuraninya.
Yaitu tidak membiarkan kegelisahan hati dan takut ketahuan orang lain
lantaran berbuat yang tidak sesuai norma yang diyakini . Atau memperlakukan
siswa sebagaimana ingin diperlakukan.
Mengukur budi pekerti guru harus dapat dirasakan dalam
pengalaman yang menyenangkan bagi siswa
dan masyarakat. Pendidikan budi pekerti harus merupakan komitmen pribadi
bagi
guru sebagai nilai kehidupan pribadi. Karena itu ,pada akhirnya seorang
guru
memiliki dan sudah memberikan teladan budi pekerti kepada siswa terletak
pada
penilaian siswa dan masyarakat.Seringkali pihak manajemen sekolah tidak
menanggapi keluhan satu dua orang siswa dan orang tuanya
atas perilaku guru . Setelah terjadi skandal atau mendapat protes besar
besaran
atau alporan ke publik baru sekolah mengambil tindakan .Dengan
memberikan
klarifikasi ,pembelaan melalui media massa.
Elemen kompetensi kepribadian
guru dalam budi pekerti tercermin sebagai berikut:
Pertama : Kepribadian
Mantab dan Stabil
Memiliki kebanggaan sebagai pendidik sehingga dalam
menjalankan tugasnya bertindak sesuai
norma hukum ,social secara konsisten.Karena profesi guru professional bukan
sekedar hanya proses mendapatkan sertifikasi melainkan panggilan hati. Guru
semestinya memberikan ketulusan dalam mendidik peserta didik sehingga sampai
kepada prestasi terbaiknya.
Guru yang
berkepribadian mantab dan stabil adalah
yang memiliki kemantapan dalam penguasaan ilmu dan penguasaan emosi. Kondisi
ini akan membuat guru bisa mengajar dengan lebih baik ,,Sehingga guru
bersangkutan tidak cemas atau kuatir terhadap perilaku kritis siswanya. Pada akhirnya
relasi antara guru dan siswa bukan relasi paksaan,”terpaksa masuk kelas
lantaran harus ikut mata pelajaran bersanguktan walaupun tidak menyukai
perilaku gurunya !”
Dengan demikian guru yang berkepribadian mantab dan stabil
akan memberikan pengaruh kepuasan belajar siswa untuk stabil dan mantab dalam
kegiatan belajarnya..
Kedua ,Kepribadian Berwibawa
Kewibawaan seorang guru tercermin dari perilaku yang
disegani karena budi pekertinya yang agung.Sehinnga berpengaruh terhadap akhlak
peserta didik. Kewibawaan seorang guru tidak dapat ditegakan dengan cara keras dan main perintah.Namun hanya
bisa tumbuh melalui pemahaman dan penjelasan yang saling
menghargai dainata siswa dan guru.
Seorang guru yang bisa mengerti keinginan dan kecemasan
serta problematika siswa tanpa harus melable negative.Pemahaman atas latar belakang perilaku siswa yang sedang menghadap
masalah akan memberikan reaksi positif
siswa untuk terbuka dan mengharapkan solusi dari gurunya Dengan menjadi sahabat
siswa guru akan tetap dapat mempengaruhi dan mengajarkan budi pekerti tanpa
harus kehilangan kewibawaan ,lantaran siswa melihat integritas guru antara
pengajaran budi pekerti dan perilaku keseharian.
Ketiga :Kepribadian
Arif
Kemampuan guru untuk berbudi pekerti bukan perilaku yang
dibuat buat ,sehingga kehadirannya dapat memberikan inspirasi bagi siswa dan
stake holder yang lainnya lantaran kehadiran mendatangkan solusi dan
kemanfaatan.Guru adalah sosok yang mendapat kepercayaan untuk memberikan
teladan dalam keilmuan,ketrampilan dan sikap mental.
Dengan makin berdaya dan tercerahkan wawasan siswa ,orang
tua dan masyarakat maka tuntutan kepada guru semakin meningkat,seiring dengan
meningkatnya kesejahteraan guru maka kompetensi,kinerja dan perilaku menjadi
sorotan tajam banyak pihak .Bahkan nantinya citra sekolah akan terletak pada
budi pekerti gurunya terutama dalam memberikan pelayanan terbaiknya kepada
siswa.
Lagi pula guru yang tidak bisa memberikan teladan budipkerti
yang diharapkan akan mendatangkan rasa tidak hormat ,tidak percaya bahkan
meragukan kompetensi dan professional guru bersangkutan. Seorang guru yang
mengabaikan perilaku berbudi pekerti sebenarnya bakal menangung resiko yang
berat,yakni mendapat protes dari siswa dan masyarakat . Pada akhirnya bakal
menciderai citra guru itu sendiri.
Keempat . Kepribadian
yang Dewasa.
Kedewasaan tercermin dari kemandirian dalam menjalankan
profesi pendidik yakni memiliki
kompetensi yang memadai sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat
memberikan pelayanan terbaiknya kepada anak didik.Memiliki etos kerja sebagai
pendidik.,setiap guru data menyusun RPP untuk setiap kompetensi berdasarkan
prinsip prinsip perencanaan pebelajaran dan di evaluasi secara periodic untuk
mengukur efektifitas kegiatan pembelajarannya guna peningkatan prestasi belajar
siswa.
Keahlian guru dalam menjelaskan materi sesuai bidang
keilmuan serta bisa mengerti perilaku siswa dalam kegiatan pembelajarannya
adalah bentuk kedewasaan guru . Sehingga siswa dapat memiliki ketenangan dalam
belajar dan mendapatkan kemudahan dalam menyerap mata pelajaran yang diajarkan
guru bersangkutan
Saat ini pola relasi antara guru dan siswa tidak bisa
bersifat vertical ,atasan bawahan . melainkan horizontal ,keseteraan ,tidak
memiliki jarak ,persahabatan dan rasa hormat. Hanya orang yang terhormat yang
dapat menempatkan dirinya secara terhormat tanpa keangkuhan dan mendatangkan
rasa hormat dari orang lain dalam hal
ini siswa….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar