Halaman

SELAMAT DATANG DI BLOG PUTRANE WONG JOWO KELAHIRAN SUMATRA

24 Sep 2012

Added Value Teaching ,“Nilai Tambah “ Guru Mengajar di Mata Siswa

Case Study 
 
 
“Guru di tempat kami dapat menggunakan berbagai jenis dan sumber media pembelajaran ,serta memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berkesan bagi siswa. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran  guru kami dapat menciptakan inovasi dan penuh kreatifitas membangkitkan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajarnya. Guru kami juga piawai dalam menggunakan ICT dalam kegiatan pembelajaran,website  dan FB  digunakan sebagai media komunikasi edukasi dan informasi yang mencerdaskan siswa. Misi di sekolah kami adalah memberikan pelayanan prima pendidikan dan memberikan kepuasan belajar siswa”.

 Abstract
 Proses pembelajaran dalam satuan pendidikan di selenggarakan secara interaktif ,inspiratif ,menyenangkan ,menantang ,memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa ,kreativitas,dan kemandirian  sesuai bakat minat dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.
Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan effisien ,setiap  satuan pendidikan perlu melakukan empat hal ; yakni perencanaan proses pembelajaran,pelakasanaan proses pembelajaran  dan pengawasan proses pembelajaran
Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.Standar proses  untuk pendidikan dasar dan menengah ditetapkan melalui Permendiknas nomor 41 tahun 2007.
  Applied  Strategi
Berbagai upaya guru untuk meningkatkan semangat gemar belajar bagi siswa  telah dilakukan di tengah tengah gempuran berbagai macam fasilitas yang menggoda siswa.Namun tetap saja bahwa belajar belum memiliki daya tarik melebih aktivitas kesenangan siswa.Oleh karena itu guru harus terus mengembangkan strategi pembelajaran agar siswa juga gemar belajar.kecakapan guru untuk membangun minat dan daya tarik pada belajar harus dapat dipersepsi oleh siswa sebagai kesenangan dan memiliki nilai tambah. Jika ini bisa dilakukan maka siswa memiliki”learning attachment” dengan gurunya ,sehingga guru bersangkutan selalu dinantikan kehadirannya didalam kelas dalam memberikan ilmu ilmu baru.
Dengan kondisi tersebut ,tentu saja keberhasilan program pembelajaran tergantung dari seberapa menarik guru tersebut menyampaikan materi dan bagaimana guru bersangkutan merancang cara yang dapat membangkitkan minat siswa mengikuti pembelajaran yang dilakukan sekaligus dapat memberikan nilai tambah bagi siswa.Tentu saja guru tersebut harus menemukan faktor pembeda yang dapat memberikan nilai tambah,memberikan pengalaman yang mengesankan dan unik pada pertemuan kelas dihari itu .
Inilah beberapa tips yang bisa dilakukan guru untuk memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajarannya:
·         Nilai tambah bagi siswa jika yang dipelajarinya di persepsi sebagai sesuatu yang membuatnya bangga.
Adanya kebanggaan dalam  diri siswa saat mempelajari sesuatu akan membuatnya lebih bersemangat untuk mempelajari lebih dalam dan lebih luas,adalah langkah awal dalam membangun minat siswa mempelajari mapel yang diajarkan.Namun sebagian guru terjebak pada rutinitas mengajar dan tidak memasukan  strategi memberikan nilai tambah tadi kedalam RPP yang dirancangnya. Inilah pentingnya menyusun RPP  yang dapat mengukur ,meningkatkan dan mempertahankan minat belajar siswa ,melalui pemberian nilai tambah pada setiap pertemuan kelas yang diadakan.
Seorang hendaknya dapat mengambil lebih banyak  rancangan inovatif   dan mengimplementasikan pertemuan kelas  untuk memberikan nilai tambah bagi siswa. Serta berkolaborasi dengan siswa  menciptakan keterlibatan belajar yang bisa memberikan tantangan kesenangan bagi siswa sekaligus siswa merasa bangga belajar bersama  gurunya.
·         Semangat Gemar Belajar semestinya program jangka panjang,prestasi akademik jangka pendek.
Sering kali yang menjadi ukuran kebanggaan guru dalam mengajar adalah nilai ulangan siswa dan kepandaiannya dikelas.Lebih parah lagi kebanggaan guru terhadap hasil prestasi nilai Ujian nasional,selama hasilnya tinggi dan memuaskan membuat guru bersangkutan bangga diri ,walaupun nilai yang didapat tersebut bukan merupakan representasi proses kegiatan belajarnya sehari hari.   Kebanggaan semacam ini bisa hanya membangun budaya instan dalam belajar  ,siswa belajar hanya ingin mendapat nilai baik ,kalau nilainya sudah baik lantas mau apa lagi,sedangkan jika nilai jelek, buat apa susah susah belajar,nyari bocoran soal atau nyontek…!
Disinilah pentingnya informasi dan data base kompetensi akademik serta keberbakatan siswa. Karena seorang guru tidak bisa menyusun strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa tanpa mengenali siapa siswa yang dihadapinya. Selain itu informasi profil siswa dapat memberikan kesempatan kepada guru untuk menilai efektifitas pembelajarannya dikelas.
Data dan informasi kebutuhan belajar siswa akan memainkan peranan penting dalam mengidentifikasi bagaimana siswa belajar dikelas, bagaimana menumbuhkan minat belajar siswa dan manfaat apa yang bisa guru berikan dalam pertemuan hari itu.
·         Biarkan siswa merasakan perbedaan pembelajaran atas kehadiran anda.
Untuk membedakan pembelajaran konvensional dan nilai tambah ,anda harus menyusun sebuah strategi pembelajaran yang memberikan pengalaman menyenangkan dan rasa bangga kepada siswa.
Anda harus dapat merubah paradigma mengajar yang saat ini . Apabila sebelumnya kegiatan pengajaran berfokus pada seluruh pengetahuan yang anda miliki menjadi meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang hari itu anda lakukan..Semestinya dengan menggunakan data kebutuhan belajar siswa anda dapat melaksanakan tugas mengajar lebih efektif dan optimal.
Siswa saat lebih kritis mereka sulit untuk bisa  bersemangat belajar jika mapel dan gurunya tidak disukai,mereka ingin mengetahui bagaimana guru bersangkutan menciptakan kegiatan yang menyenangkan dan membangkitkan kesan manfaat baginya.Sehingga memang anda harus mulai melihat ulang  cara pandang kegiatan pembelajaran yang anda lakukan.
Yang terpenting adalah bagaimana seorang guru dapat mengenali harapan dan kecemasan selama menjalani proses pembelajaran,selanjutnya dapat memanfaatkannya dalam menyusun strategi pembelajaran kepada siswa.
·         Gunakan ICT
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ,serta pemanfaatan jejaring social dikalangan siswa.Seorang guru memiliki kesempatan yang lebih besar untuk terlibat dalam berinteraksi bersama siswa.Jadi ICT tidak hanya berfungsi sebagai media belajar dan sistem informasi manajemen sekolah melainkan sebagai sarana nilai tambah bagi siswa. Membangun keterikatan emosi dengan siswa  melalui social media bukan saja sebagai ajang “curhat” siswa kepada gurunya melainkan juga mengenali berbagai macam bahasa dan pergaulan siswa,Sehingga setidaknya seorang guru dapat memberikan arah yag sehat dalam penggunaan ICT.
Dengan meningkatnya penggunaan media online bahkan seorang guru dapat menggunakannya sebagai edukasi kepada siswa manfaat belajar dan menggapai cita cita,kapan ,dimana dan bagaimana mereka membangun kompetensi dirinya. Posisi guru yang dianggap sebagai sahabat dan mitra balajar siswa akan meningkatkan semangat belajarnya,karena siswa beranggapan pertemuan kelas hari itu memberikan nilai tambah baginya…
 
Sumber : guru idola

Tidak ada komentar: